intan ehipassiko

Untuk pemesanan silahkan hubungi WA 085888503388 atau melalui Tokopedia dan Shopee

KARMAVIBHAṄGA SŪTRA
Pembabaran Pembagian Perbuatan

Penulis Handaka Vijjānanda
Penyelia Andi Sukhacitto
Pemotret Lindra Hismanto
Penata Andreas Dīpaloka
Penerbit Ehipassiko Foundation

Spesifikasi:
Hard cover, warna,
21×14 cm, 304 hlm

Sinopsis:
Di lantai dasar Candi Borobudur, terdapat 160 panel relief Karmavibhaṅga yang ditutup pada masa pembangunan candi untuk mencegah longsor. Lantai penahan ini pernah dibongkar pada tahun 1890–1891, dan dipotret oleh Kassian Céphas. Seluruh foto kuno relief Karmavibhaṅga berikut keterangannya ditampilkan di buku ini sebagai ilustrasi pendamping naskah Karmavibhaṅga Sūtra.

Warisan Eyang

Biografi Bhikkhu Jinadhammo Mahāthera

Penulis         : Handaka Vijjānanda

Periset          : Tim Indonesia Vidya Carita

Penata          : Intan Dhītādhīvarā

Penata          : Andreas Dīpaloka

Spesifikasi:

Soft cover, warna,

21×14 cm, 200 hlm

Sinopsis:

Bhikkhu Jinadhammo Mahāthera, yang akrab disapa Eyang, tanpa kenal lelah, mengembangkan Dhamma ke berbagai pelosok daerah di Sumatera. Sosoknya yang penuh semangat, bersahaja, mudah dilayani, dan tak tertebak menjadi ciri khas kepribadiannya. Sebagai “cucu” sekaligus “murid”-nya, kami memohon agar Eyang memberikan warisan kepada kami berupa ajaran dan kisah hidupnya yang bisa menginspirasi banyak orang. Buku ini memuat kisah hidup Eyang sejak masa pra-bhikkhu sampai akhir hayat beliau.

Untuk pemesanan silahkan hubungi WA 085888503388 atau melalui Tokopedia dan Shopee

Penulis          : Handaka Vijjānanda

Penutur         : Ajahn Brahm

Pemotret       : Vonny Sidharta

Penata          : Andreas Dīpaloka

Spesifikasi    : Hardcover, warna, 25×20, 942 hlm

Sinopsis:

Hidup adalah serangkaian cerita yang saling berjalinan, bukannya sekumpulan konsep. Gagasan adalah penyamarataan, selalu berjarak dengan kebenaran. Sebaliknya, sebuah cerita, dengan seluruh kesatuan makna dan kekayaan rinciannya, tampak lebih dekat dengan kehidupan nyata. Itulah sebabnya kita lebih mudah menuturkan cerita ketimbang menjabarkan teori. Kita menyenangi dongeng yang indah. Cerita-cerita dalam buku ini dikumpulkan selama lebih dari tiga puluh tahun sejak Ajahn Brahm menjadi biksu dalam tradisi petapa hutan Buddhisme Theravāda.