AgamaBuddha

Kita begitu mudah mengajarkan orang lain ketimbang ketika kita mengalaminya sendiri. Misalnya saja ketika ada umat agama lain yang kitab sucinya diinjak-injak, kita bisa mengajarkan untuk bersabar dan mengatakan bahwa yang diinjak adalah buku, bukan agama dan ajaran di dalamnya.

Tapi kenyataannya ketika kita yang mengalami sendiri, kita tidak mudah untuk menerapkannya sendiri. Beberapa waktu lalu ada buku-buku Dewi Kwan Im yang diinjak oleh seorang oknum yang ironisnya umat Buddha juga. Ternyata tidak sedikit yang reaktif dan marah ketika melihat foto tersebut.

Kenapa harus marah? Padahal yang diinjak kan hanya buku. Biarkan yang menginjak yang mendapatkan karma buruk. Justru ketika banyak orang yang menyebarkan, mereka secara tidak sadar membantu memviralkan tindakan yang kurang baik tersebut dan juga membuat orang lain membuat karma buruk dengan kemarahan.

Jadi bukankah kita tidak lebih baik? Jadi bijaklah dalam menyingkapi sesuatu, jangan bertindak ketika Anda sedang marah dan benci. Semoga kita selalu diberikan kebijaksanaan. Sadhu..