AgamaBuddha

Ketuhanan Dalam Agama Buddha

Posted on March 31, 2019

Mungkin banyak umat agama lain yang bertanya apakah ada Tuhan dalam agama Buddha? Banyak umat agama lain yang menganggap bahwa Tuhan dalam agama Buddha adalah Buddha itu sendiri, padahal itu keliru. Buddha bukanlah Tuhan, Buddha adalah sebutan untuk manusia yang sudah mencapai penerangan sempurna.

Konsep ketuhanan dalam agama Buddha berbeda dengan ketuhanan dalam beberapa agama lain yang menyebut bahwa alam semesta adalah ciptaan Tuhan dan tujuan manusia adalah kembali ke surga ciptaan Tuhan. Dengan campuran dengan kepercayaan Tionghoa, ada juga yang kemudian percaya bahwa Tuhan Allah disebut Thian Kong yang merujuk kepada raja langit.

Dalam Sutta Pitaka, sang Buddha pernah mengatakan:

“Ketahuilah para bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabila tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. “

Jadi Tuhan adalah sesuatu yang tidak dapat dilahirkan, tidak dijelmakan, tidak diciptakan, dan mutlak. Jadi Tuhan adalah sesuatu tanpa aku (anatta), yang tidak dapat digambarkan dalam bentuk apa pun.

Dengan perbedaan konsep ini, jika Anda mempelajari agama Buddha secara lebih dalam maka Anda akan menemukan bahwa banyak konsep lain yang juga berbeda dengan yang ada di banyak agama lain, seperti konsep tentang alam semesta, bumi dan manusia, kiamat, kebebasan, dan masih banyak lagi.

Dalam agama Buddha, tujuan akhir bukanlah surga melainkan mencapai kebuddhaan di mana kita tidak perlu mengalami kelahiran kembali. Dan Buddha sendiri adalah guru yang menunjukkan jalan, namun hanya kita sendiri yang harus melalui jalannya, tidak ada yang dapat membantu kita. Bahkan para dewa dan bahkan Buddha sendiri tidak dapat membantu kita.

Share and Enjoy !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *