Tipitaka Harian 006, Cariyāpiṭaka 1: Perilaku Akitti

  Cariyāpiṭaka 1Perilaku Akitti Ketika itu, masuk ke rimba raya, ke hutan terbuka yang kosong, aku hidup sebagai petapa bernama Akitti. Kemudian, penguasa surga Tiga Puluh Tiga tersinari cahaya tapaku, menyamar sebagai brahmana, mendekatiku untuk meminta derma makanan. Melihatnya berdiri di pintuku; membawa mangkuk aku menyebarkan dedaunan yang diambil dari hutan, tanpa minyak tanpa garam.…

Tipitaka Harian 005, Aṅguttara Nikāya 2.42; Pembabaran Mengenai Tiga Dasar

  Aṅguttara Nikāya 2.42Pembabaran Mengenai Tiga Dasar “Para bhikkhu, ada tiga dasar orang yang berkeyakinan dan percaya bisa diketahui. Apakah yang tiga ini? Suka melihat pengamalan sila; suka mendengarkan Dhamma sejati; tinggal di rumah dengan pikiran tanpa noda kekikiran, sangat dermawan, tangan terbuka, senang melepas, siap diminta, senang membagi derma. Para bhikkhu, inilah tiga dasar…

Tipitaka Harian 004, Udāna 1.1: Pembabaran Pertama Mengenai Kecerahan

  Udāna 1.1Pembabaran Pertama Mengenai Kecerahan Demikian yang saya dengar. Pada suatu ketika Bhagavā tinggal di Uruvelā, di tepi Sungai Nerañjarā, di kaki pohon Bodhi, pada masa awal setelah kecerahan sempurna. Kemudian pada waktu itu Bhagavā duduk bersila selama tujuh hari merasakan kebahagiaan keterbebasan. Kemudian dengan berlalunya tujuh hari itu, Bhagavā, setelah mentas dari keheningan…

Tipitaka Harian 003, Cariyāpiṭaka 12; Perilaku Bhūridatta

Cariyāpiṭaka 12Perilaku Bhūridatta Lebih lanjut, ketika aku adalah Bhūridatta yang memiliki kesaktian hebat, aku pergi ke suatu alam dewa bersama Maharaja Virūpakkha. Di sana aku, melihat dewa-dewa sepenuhnya menjalani kebahagiaan, mengambil tekad sila, demi bisa pergi ke surga itu. Setelah memenuhi keperluan raga, setelah makan cukup untuk kelangsungan hidup, berteguh pada empat faktor, aku berbaring…

Tipitaka Harian 002, Itivuttaka 26; Pembabaran Mengenai Memberi

  Itivuttaka 26Pembabaran Mengenai Memberi Ini dikatakan oleh Bhagavā, dikatakan oleh Yang Layak, yang saya dengar, “Para bhikkhu, demikian jika makhluk-makhluk bisa mengetahui hasil memberi dan berbagi sebagaimana Aku mengetahui, mereka tidak akan makan sebelum memberi, dan noda kekikiran itu tidak akan bertahan menguasai pikiran. Jika itu pun adalah gumpalan terakhir, suapan terakhir, dari itu…