Cerpen Buddhis: Mengenangmu ….

Jaya Ratana Jalan raya di depanku tampak mulai ramai. Aku duduk sendiri di bangku berbahan semen yang disediakan untuk mereka yang menunggu angkot, angkutan kota. Aku bukan sedang menunggu angkot, aku baru saja turun dari ojol. Duduk sendiri menunggu mal buka. Mungkin masih sekitar 1 jam lagi mal baru buka. Aku memang datang agak kepagian,…

Cerpen Buddhis: Anicca

Jaya Ratana   Jam di ponsel-ku menunjukkan pukul 11.30 WIB, Minggu, 19 Desember 2038. Aku sedang duduk di sofa, mengamati sekelilingku. Tak banyak yang berubah. Di depanku ada gazebo, dan di depannya ada perpustakaan. Di sisi kiriku ada kolam ikan. Suara umat membaca paritta di Dhammasala masih terdengar. Foto John tampak di layar ponselku yang…